REVVIEW JURNAL KEPUASAN KERJA

KELOMPOK SEMANGKA  :
1.      Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.      Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.      Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.      Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.      Widya Djaati                    ( 19513267 )

TUGAS REVIEW JURNAL PSIKOLOGI MANAJEMEN
Jenis Penelitian     : Penelitian Kuantitatif dan Hubungan Kausal
Nama Penulis        : H.Teman Koesmono
Judul Jurnal           : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja                                      Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu                                         Skala Menengah Di Jawa Timur
                                                                                    
A.    Latar Belakang
Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini Adalah  penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang akan berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya manusia masih rendah baik dilihat
dari kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya.
maksimal.

B.     Metode
penelitian kuantitatif dan hubungan kausal.

C.    Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua  karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di jawa timur. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quota Sampling karena sudah diketahui jumlah karyawan dari lima perusahaan pengolahan kayu berskala menengah (Sesuai SK Dir BI, No.30/45/Kep/Dir/UK tgl.5 Januari 1997) dilima kota yaitu Surabaya, Gresik Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. Sejumlah 382 orang karyawan pabrik yang dipakai sebagai obyek penelitian. Perusahaan yang dimaksud adalah:

1. Surabaya : PT.Efrata Indah dengan sampel 69 orang
2. Gresik: PT.Tulus Tritunggal dengan sampel 78 orang
3. Sidoarjo: PT.Rimba Prima Nusantara dengan sampel 91 orang
4. Mojokerto: PT.Wijaya Perkasa Indah dengan sampel 67 orang
5. Pasuruan: PT.Hasil Alam Indo Indah dengan sampel 77 orang

Ferdinand (2002: 33) penggunaan sampel dalam SEM minimal 100 orang

D.    Definisi Operasional Variabel

a.    Variabel Independent: Budaya organisasi
·            Budaya organisasi : adalah perekat sosial yang mengikat anggota organisasi
                     secara bersama-sama.
b.   Variabel Dependent: Motivasi, Kepuasan Kerja, Kinerja.
·            Motivasi adalah: kekuatan atau dorongan yang menyebabkan orang berperilaku
dengan cara tertentu.
·            Kepuasan kerja adalah : tingkat perasaan individu baik secara positif atau negatif
 aspek-aspek dalam pekerjaannya.
·            Kinerja : adalah prestasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya.


E.     Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) program Analysis of Moment Structure (AMOS) Versi 5.0 (Ghozali : 2004) disertai dengan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) pada persamaan struktural.

F.     Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Uji Kenormalan Data
Untuk menunjukkan bahwa data berdistribusi normal atau tidak. Dapat dilihat dari nilai C.R atau Z Value. Nilai C.R tersebut dibandingkan dengan nilai Z table ά = 0.05 (± 1.96). Semua variabel yang ada ( Budaya organisasi, Motivasi, Kepuasan kerja, Kinerja) memenuhi kenormalan karena Z value < Z table.Sedangkan pengujian multivariate diperoleh Z = 1.005 < Z table, dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi multivariate normal

2. Uji Multivariate Outlier
Jarak mahalanobis berada pada rentang 30.814 dan 39.830, sementara perhitungan Chi-Square table dengan α = (0.05) dengan derajat bebas 4 (jumlah variabel) adalah 40.11. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat data outlier secara multivariate karena semua nilai jarak Mahalanobis lebih kecil dar χ² table.

3. Uji Multikolinearitas
Determinant of sample covariance matrix = 78.775, nilai yang dihasilkan jauh sekali dari nol, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam data yang ada tidak terjadi kasus multikolinearitas atau singgularitas

4. Hubungan Kausalitas antar Variabel
Melalui pengamatan terhadap nilai C.R yang identik dengan uji – t dalam regresi dibandingkan dengan t table ± 1.96 menggambarkan semua koefisien signifikan.


G.    Pembahasan
Dari hubungan kausalitas nampak bahwa pengaruh yang terbesar adalah dari motivasi terhadap kepuasan kerja yaitu 1.462 sedangkan urutan lainnya Adela budaya organisasi terhadap motivasi sebesar 0.680 dan motivasi terhadap kinerja sebesar 0.387, budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,506 dan terhadap kepuasan kerja sebesar 0.183 dan yang terakhir adalah kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0.003 Dari hasil ini nampak bahwa motivasi merupakan hal yang pokok dalam mempengaruhi kepuasan kerja, pernyataan umum bahwa seseorang akan tercapai kepuasan kerjanya apabila motivasi yang ada dalam perusahaan sangat mendukung sekali dapat diterima.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sebelum memiliki motivasi akan didahului oleh motif yang ada pada dirinya. Pemenuhuhan terhadap kebutuhan motivasi tidak terelakkan bagi semua karyawan sebab apabila motivasi terpenuhi dengan baik akan muncul kepuasan kerja dan pada giliran berikutnya akan berdampak pada ketenangan kerjanya. Motivasi dapat berupa keuangan dan non keuangan yang akan berdampak pada kepuasan kerja (Grund and Sliwka,2001). Hal ini wajar karena seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak akan terlepas dengan kebutuhan intrinsik dan ektrinsik. Penelitian ini melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh Herpen et al. (2002); yang memberikan kesempatan pada pihak lain untuk meneliti pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Pada akhirnya dalam penelitian ini, ditemukan bahwa faktor-faktor perilaku organisasi : Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan kerja memang mempunyai pengaruh terhadap Kinerja perusahaan.


H.    Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima. Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku organisasi yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait dengan proses produksi. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada manajemen dalam mengelola Sumber daya manusia, artinya bahwa mengelola Sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Pada prinsipnya tujuan mengelola Sumber daya manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama antara perusahaan dan semua karyawan yang terlibat dengan aktivitas perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan yang sejenis tetapi berskala besar dengan tujuan untuk mengetahui apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja karyawan berlaku pula bagi perusahaan yang berskala besar. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan yang terjadi adalah adanya perbedaan pengaruh motivasi terhadap Kepuasan kerja karyawan antara perusahaan skala menegah dan besar, disamping itu apakah ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja antara perusahaan skala menengah dan besar.

I.     SaranKELOMPOK SEMANGKA  :
1.      Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.      Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.      Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.      Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.      Widya Djaati                    ( 19513267 )

TUGAS REVIEW JURNAL PSIKOLOGI MANAJEMEN
Jenis Penelitian     : Penelitian Kuantitatif dan Hubungan Kausal
Nama Penulis        : H.Teman Koesmono
Judul Jurnal           : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja                                      Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu                                         Skala Menengah Di Jawa Timur
                                                                                    
A.    Latar Belakang
Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini Adalah  penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal. Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menyebabkan keresahan sosial yang akan berdampak kepada keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya manusia masih rendah baik dilihat
dari kemampuan intelektualnya maupun keterampilan teknis yang dimilikinya.
maksimal.

B.     Metode
penelitian kuantitatif dan hubungan kausal.

C.    Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua  karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di jawa timur. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quota Sampling karena sudah diketahui jumlah karyawan dari lima perusahaan pengolahan kayu berskala menengah (Sesuai SK Dir BI, No.30/45/Kep/Dir/UK tgl.5 Januari 1997) dilima kota yaitu Surabaya, Gresik Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan. Sejumlah 382 orang karyawan pabrik yang dipakai sebagai obyek penelitian. Perusahaan yang dimaksud adalah:

1. Surabaya : PT.Efrata Indah dengan sampel 69 orang
2. Gresik: PT.Tulus Tritunggal dengan sampel 78 orang
3. Sidoarjo: PT.Rimba Prima Nusantara dengan sampel 91 orang
4. Mojokerto: PT.Wijaya Perkasa Indah dengan sampel 67 orang
5. Pasuruan: PT.Hasil Alam Indo Indah dengan sampel 77 orang

Ferdinand (2002: 33) penggunaan sampel dalam SEM minimal 100 orang

D.    Definisi Operasional Variabel

a.    Variabel Independent: Budaya organisasi
·            Budaya organisasi : adalah perekat sosial yang mengikat anggota organisasi
                     secara bersama-sama.
b.   Variabel Dependent: Motivasi, Kepuasan Kerja, Kinerja.
·            Motivasi adalah: kekuatan atau dorongan yang menyebabkan orang berperilaku
dengan cara tertentu.
·            Kepuasan kerja adalah : tingkat perasaan individu baik secara positif atau negatif
 aspek-aspek dalam pekerjaannya.
·            Kinerja : adalah prestasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya.


E.     Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) program Analysis of Moment Structure (AMOS) Versi 5.0 (Ghozali : 2004) disertai dengan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) pada persamaan struktural.

F.     Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Uji Kenormalan Data
Untuk menunjukkan bahwa data berdistribusi normal atau tidak. Dapat dilihat dari nilai C.R atau Z Value. Nilai C.R tersebut dibandingkan dengan nilai Z table ά = 0.05 (± 1.96). Semua variabel yang ada ( Budaya organisasi, Motivasi, Kepuasan kerja, Kinerja) memenuhi kenormalan karena Z value < Z table.Sedangkan pengujian multivariate diperoleh Z = 1.005 < Z table, dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi multivariate normal

2. Uji Multivariate Outlier
Jarak mahalanobis berada pada rentang 30.814 dan 39.830, sementara perhitungan Chi-Square table dengan α = (0.05) dengan derajat bebas 4 (jumlah variabel) adalah 40.11. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat data outlier secara multivariate karena semua nilai jarak Mahalanobis lebih kecil dar χ² table.

3. Uji Multikolinearitas
Determinant of sample covariance matrix = 78.775, nilai yang dihasilkan jauh sekali dari nol, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam data yang ada tidak terjadi kasus multikolinearitas atau singgularitas

4. Hubungan Kausalitas antar Variabel
Melalui pengamatan terhadap nilai C.R yang identik dengan uji – t dalam regresi dibandingkan dengan t table ± 1.96 menggambarkan semua koefisien signifikan.


G.    Pembahasan
Dari hubungan kausalitas nampak bahwa pengaruh yang terbesar adalah dari motivasi terhadap kepuasan kerja yaitu 1.462 sedangkan urutan lainnya Adela budaya organisasi terhadap motivasi sebesar 0.680 dan motivasi terhadap kinerja sebesar 0.387, budaya organisasi terhadap kinerja sebesar 0,506 dan terhadap kepuasan kerja sebesar 0.183 dan yang terakhir adalah kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0.003 Dari hasil ini nampak bahwa motivasi merupakan hal yang pokok dalam mempengaruhi kepuasan kerja, pernyataan umum bahwa seseorang akan tercapai kepuasan kerjanya apabila motivasi yang ada dalam perusahaan sangat mendukung sekali dapat diterima.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sebelum memiliki motivasi akan didahului oleh motif yang ada pada dirinya. Pemenuhuhan terhadap kebutuhan motivasi tidak terelakkan bagi semua karyawan sebab apabila motivasi terpenuhi dengan baik akan muncul kepuasan kerja dan pada giliran berikutnya akan berdampak pada ketenangan kerjanya. Motivasi dapat berupa keuangan dan non keuangan yang akan berdampak pada kepuasan kerja (Grund and Sliwka,2001). Hal ini wajar karena seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak akan terlepas dengan kebutuhan intrinsik dan ektrinsik. Penelitian ini melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh Herpen et al. (2002); yang memberikan kesempatan pada pihak lain untuk meneliti pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Pada akhirnya dalam penelitian ini, ditemukan bahwa faktor-faktor perilaku organisasi : Budaya Organisasi, Motivasi dan Kepuasan kerja memang mempunyai pengaruh terhadap Kinerja perusahaan.


H.    Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima. Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku organisasi yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait dengan proses produksi. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada manajemen dalam mengelola Sumber daya manusia, artinya bahwa mengelola Sumber daya manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Pada prinsipnya tujuan mengelola Sumber daya manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama antara perusahaan dan semua karyawan yang terlibat dengan aktivitas perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan yang sejenis tetapi berskala besar dengan tujuan untuk mengetahui apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja karyawan berlaku pula bagi perusahaan yang berskala besar. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan yang terjadi adalah adanya perbedaan pengaruh motivasi terhadap Kepuasan kerja karyawan antara perusahaan skala menegah dan besar, disamping itu apakah ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja antara perusahaan skala menengah dan besar.

I.     Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian pada bidang ilmu pengetahuan perilaku organisasi atau ilmu pengetahuan yang sejenisnya.



DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, 2004, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program Amos Ver 5,0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Grund, Christian and Sliwka, Dirk, 2001, The Impact of Wage Increase on Job
Satisfaction-Empiorical Evidence and Theoritical Implications, IZA’S
Research Area Mobility and Flexibility of Labor Market, Bonn, Germany
pp.13-14.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian pada bidang ilmu pengetahuan perilaku organisasi atau ilmu pengetahuan yang sejenisnya.



DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, 2004, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program Amos Ver 5,0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Grund, Christian and Sliwka, Dirk, 2001, The Impact of Wage Increase on Job
Satisfaction-Empiorical Evidence and Theoritical Implications, IZA’S
Research Area Mobility and Flexibility of Labor Market, Bonn, Germany

pp.13-14.
 

Tugas Review Jurnal

KELOMPOK SEMANGKA  :
1.      Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.      Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.      Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.      Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.      Widya Djaati                    ( 19513267 )


Kelompok kami akan mereview jurnal yang bertemakan Job Enrichment. Jurnal yang kami pilih : “Pengaruh Job Enrichment Terhadap Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Karyawan Pizza Hut Surabaya”. Link : http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-perhotelan/article/viewFile/2831/2538
Silahkan klik link tersebut untuk mengetahui Jurnal yang kami review. Terima kasih J

TUGAS REVIEW JURNAL PSIKOLOGI MANAGEMEN
Jenis Penelitian           : Penelitian Kuantitatif dan Hubungan Kausal
Nama Penulis              : Carissa Faustina Gondosiswanto, Silvia Florencia
Judul Jurnal                 : Pengaruh Job Enrichment Terhadap Motivasi Kerja Dan
Kepuasan Kerja Karyawan Pizza Hut Surabaya

A.    Latar Belakang
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi menjadi permasalahan utama yang dihadapi banyak organisasi khususnya di bidang bisnis. Kemampuan menghadapi tantangan pada sebuah organisasi tergantung pada kemampuan dalam mengatur dan mengelola sumber daya manusianya karena sumber daya manusia inilah yang akan menjadi competitive advantage dari sebuah perusahaan. Seperti yang diutarakan oleh Porter (2008). Permasalahan yang muncul terletak pada bagaimana mempertahankan karyawan untuk tetap dapat bekerja sesuai dengan tuntutan yang ada, dan selalu bersemangat dalam setiap pekerjaannya (Kartika, 2010). Salah satunya dengan cara melakukan job enrichment terhadap karyawan. Job Enrichment adalah pendekatan desain pekerjaan yang secara langsung menerapkan teori karakteristik pekerjaan untuk membuat pekerjaan lebih menarik dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Job enrichment memberikan motivasi kerja bagi karyawan dengan memberi karyawan kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki karyawan. Dengan meningkatkan job enrichment, maka akan dapat meningkatkan pula motivasi kerja karyawan. Motivasi dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, antara lain dengan memberikan job enrichment pada para karyawan.

Dengan meningkatkan job enrichment, maka akan dapat meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan (Raza & Nawaz, 2011). Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan (Umar, 2008). Kepuasan kerja karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja dari perusahaan itu sendiri.

B.     Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan hubungan kausal.
C.    Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja di Pizza Hut Surabaya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah (a) probability sampling,  (b) cluster sampling.  Jumlah sampel yang akan diteliti  adalah sebesar 100 responden dari karyawan yang bekerja di Pizza Hut yang Outletnya berdiri sendiri  (bukan bagian dari mall).



D.    Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah 1 variabel bebas ata independen (X), yaitu Job enrichment dan 2 variabel terikat atau variabel dependen (Y), yaitu Motivasi Kerja (Y1) dan Kepuasan Kerja (Y2).

E.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linear sederhana.

F.     Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran suata data yang dilihat berdasarkan nilai rata-rata (mean). Mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan responden.
Berdasarkan data di atas, dari hasil jawaban responden diperoleh nilai rata-rata total variabel job enrichment sebesar 3.872, jadi kesimpulan yang didapat ialah karyawan Pizza Hut Surabaya secara keseluruhan menyatakan bahwa job enrichment dimana karyawan bekerja adalah baik.

G.    Pembahasan
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa Nilai Koefisien Korelasi (R) bertanda positif dengan nilai job enrichment juga bertanda positif hal tersebut menunjukkan bahwa job enrichment memiliki hubungan positif yang kuat terhadap motivasi kerja karyawan di Pizza Hut Surabaya hal ini berarti dengan memperhatikan job enrichment di Pizza Hut Surabaya maka akan dapat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan pada Pizza Hut Surabaya dengan tingkat pengaruh yang tinggi, selain itu juga job enrichment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap motivasi kerja para karyawan pada Pizza Hut Surabaya. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan meningkatkan job enrichment, maka akan dapat meningkatkan pula motivasi kerja karyawan di Pizza Hut Surabaya secara signifikan.

Job enrichment merupakan suatu pendekatan untuk merancang kembali pekerjaan guna meningkatkan motivasi instrinsik dan meningkatkan kepuasaan kerja. Pekerja diberikan kekuasaan atas pekerjaannya, karyawan dapat membuat pekerjaan karyawan menjadi lebih terspesialisir dan sederhana. Dari hal tersebut pekerja dapat mengembangkan kecakapan yang karyawan miliki. Selain itu, job enrichment mampu membuat pekerja menjadi termotivasi agar berhasil dalam mencapai kepuasaan kerja. Sebab dalam job enrichment disini pekerja melakukan pekerjaan dengan kemampuan karyawan sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raza dan Nawaz (2011) dan Ongkowidjojo (2013) yang menyatakan bahwa job enrichment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.



Nilai Koefisien Korelasi (R) bertanda positif dengan nilai job enrichment juga
bertanda positif hal tersebut menunjukkan bahwa job enrichment memiliki hubungan positif yang kuat terhadap kepuasan kerja karyawan di Pizza Hut Surabaya hal ini berarti dengan memperhatikan job enrichment di Pizza Hut Surabaya maka akan dapat mempengaruhi kepuasan kerja para karyawan pada Pizza Hut Surabaya dengan tingkat pengaruh yang tinggi, selain itu juga job enrichment memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja para karyawan pada Pizza Hut Surabaya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan meningkatkan job enrichment, maka akan dapat meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan di Pizza Hut Surabaya secara signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nugraha (2010) yang menyatakan bahwa job enrichment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Apabila job enrichment semakin tinggi, maka semakin meningkat kepuasan kerja.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa karyawan merasa cukup bebas dalam melaksanakan pekerjaan serta mudah mengevaluasi hasil kerja karyawan sendiri, kondisi seperti ini sangat diharapkan oleh karyawan, sehingga kepuasan kerja dapat ditingkatkan. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Raza dan Nawaz (2011) menunjukkan hasil bahwa job enrichment memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja, hal ini berarti setiap perubahan yang dikarenakan adanya job enrichment dari perusahaan kepada para karyawannya akan mengubah pula kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan.

H.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan, maka dapat di tarik kesimpulan, yaitu: Job enrichment berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa job enrichment yang tinggi dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dan 103 Job enrichment berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti bahwa job enrichment yang tinggi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

I.     Saran
a)      Bagi para akademisi dan pembaca untuk memperluas penelitian dengan mempertimbangkan daerah penelitian di tempat usaha atau perusahaan lain sehingga dihasilkan suatu informasi mengenai hubungan antara job enrichment terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan.
b)      Melihat peranan job enrichment yang penting dalam memberikan motivasi kerja dan kepuasan terhadap karyawan. Pizza Hut Surabaya sebaiknya mempertahankan job enrichment yang sudah tergolong tinggi agar kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap perusahaan tetap tinggi, sehingga karyawan tetap memiliki kepuasan kerja yang tinggi terhadap pekerjaannya dan motivasi kerja tinggi. Di samping itu untuk mempertahankan job enrichment yang telah ada di Pizza Hut tersebut, manajemen Pizza Hut dapat mengatur pekerjaan karyawan seefektif mungkin sehingga karyawan dapat menyelesaikan aktivitasnya dengan akurat dan tepat waktu. Pizza Hut dapat meningkatkan kebebasan karyawan dalam bertanggung jawab dan memberi umpan balik atas kinerjanya sehingga karyawan dapat merasa dihargai dan dianggap salah satu bagian dari Pizza Hut.











DAFTAR PUSTAKA

Food Festifal Surabaya). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12(1), 100- 112.
Kartika, E.W. & Kaihatu, T.S. (2010, March). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Karyawan Restoran di Pakuwon
Porter, M.E. (2008). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Tanggerang: Karisma Publishing Group.
Raza, M.A. & Nawaz, M.M. (2011, October). Impact of Job Enrichment on Employees;
Job Satisfaction, Motivation and Organizational Commitment: Evidence from Public Sector of Pakistan. European Journal of Social Sciences, 23(2), 220-226.

Umar, H. (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.