Analisis Film: Motivasi

Tugas Analisis Film sesuai Teori Motivasi
Kelomok  5 semangka
1.      Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.      Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.      Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.      Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.      Widya Djaati                    ( 19513267 )


LATAR BELAKANG

Merry Riana, sosok yang terkenal seorang pengusaha, seorang motivator yang membuat banyak kaum wanita bersemangat, mempunya jiwa yang gigih, kuat, dan tidak lemah. Merry yang sering-sering di sebut Mimpi sejuta Dolar, karena Merry berhasil mendapatkan Uang dengan kerja kerasny, yaitu bekerja di asuransi. Dengan bekerja di tempat asuransi, dia mendapatkan seorang wanita paruh baya yang mau asuransi ke Merry, orang tua paruh baya itu sebelumnya telah mengenal Merry. Dengan ini, Merry Riana dikenal dengan sosok Sejuta Dolar
A.    Film
ü  Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar (2014)
ü  Director: Hestu Saputra
ü  Cast: Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberly Ryder, Ferry Salim, Ninik L. Karim, Cinthya Lamusu
ü  Rilis tahun : 24 Desember 2014 
ü  Genre: Drama Romance
ü  Production: MD Entertainment

Tokoh pemeran :
1.      Merry Riana oleh Chelsea Islan
2.      Iren oleh Kimberly Rider
3.      Alva oleh Dion Wiyoko
4.      Mama Merry oleh Cyntia Lamusu
5.      Papa Merry oleh Ferry Salim

Alur Cerita 
Pada tahun 1998 di Jakarta terjadi kisruh besar akibat politik, dan yang menjadi sasaran ialah kaum etnis Cina dengan kejadian ini Merry Riana baru saja lulus dari SMA terpaksa mengungsi ke negara Singapura walau sebenarnya Ia ingin tetap bertahan di Indonesia, namun kedua orang tua Merry Riana tetap bersikeras untuk segera berangkat ke negara tersebut karena khawatir keluarganya akan menjadi sasaran masa.

Saat dalam perjalanan ke bandara, Ayah Merry menyewa ambulans untuk dijadikan tumpangan agar tidak diketahui oleh masa yang kisruh pada saat itu. Namun ternyata mereka sekeluarga dihadang oleh kawanan massa yang memberhentikan Mobil ambulans itu, kemudian Merry dan keluarganya disuruh turun dari Ambulans tersebut dan mereka terpaksa harus melepaskan harta benda demi keselamatan mereka. Sesampainya di bandara, orangtua Merry menjual semua harta benda mereka dan hanya mampu mendapatkan satu tiket saja untuk ke Singapura . Kedua orang tua Merry Riana berpikir untuk Merry saja yang berangkat ke singapura. Demi keselamatan putri mereka.

Pada saat di Bandara, Ayah Merry berpesan kepada Merry ketika sampai di Singapura, untuk mencari alamat teman ayahnya yang tinggal disana. Sesampainya di Singaura, Merry mencari alamat Teman ayahnya itu yang bernama Hans, Merry kemudian menemukan alamat teman ayah nya tersebut, tetapi sayangnya rumah itu sudah tidak berpenghuni lagi, merry di beritahukan oleh Penjaga Satpam disitu kalau pemilik rumah itu terlalu banyak hutang, makanya di usir dari tempat tinggalnya. Merry pun sedih, pergi meninggalkan tempat itu, kini Merry sendirian di Singapura dengan bekal uang yang pas-pasan mencari cara agar bisa bertahan hidup minimal sampai ayahnya kesana untuk menjemputnya . Dari sinilah kisah perjuangan Merry Riana dimulai dengan harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Kuliah dan sukses yang menjadi cita-citanya terasa begitu jauh.
Walau seorang diri di negara Singapura Merry Riana tidak putus asa begitu saja , melalui media sosial yang ia miliki, Merry memukan seorang temannya sewaktu di bangku SMA bernama Irene yang memang kuliah di Singapura. Sebenarnya Merry tidak mengenal begitu akrab dengan sosok Irene, tapi Merry yakin bahwa Irene adalah teman yang baik. Dengan bantuan Irene, Merry akhirnya menemukan tempat untuk dijadikan tinggal sementara sampai ayahnya datang. Merry menginap di asrama Universitas Nanyang Irene secara ilegal. Belum ada seminggu Merry menginap Merry da Iren tertangkap basah oleh pihak keamanan karena perbuatanya itu melanggar aturan akhirnya Merry harus diusir dari asrama itu. Saat itu Irene mencoba untuk bernegosisasi dengan pihak kampus agar Merry dapat menginap di sana, Pihak kampus memberi syarat untuk tinggal disana harus menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Untuk menjadi mahasiswa di universitas tersebut, Merry harus melewati tes tertulis. Merry yang memiliki kegigihan dan kepintaran akhirnya lolos seleksi ujian dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di Singapura. Senyum Merry lantas hilang ketika dia tahu bahwa harus membayar uang sebesar $40.000 Singapure. Salah satu harapan Merry adalah mengambil student loan yang hanya bisa didapat jika ada yang menjadi penjamin. Karena tidak ada kerabat dan Irene tidak bisa menjadi penjamin, Merry pun harus mencari mahasiswa senior yang bisa menjadi penjaminnya.

Kemudian Irene mencari cara dan akhirnya Irene kepikiran  memiliki kenalan mahasiswa senior di kampus tersebut. Irene kemudian meminta tolong kepada salah satu mahasiswa senior yang bernama Alva. Merry dan Iren berpikir Alva mau menjadi penolongnya. Namun ternyata, Alva kurang begitu percaya karena belum pernah mengenal Merry sebelumnya. Alva ingin diberi jaminan bahwa Merry akan benar-benar sanggup membayar hutangnya. Dari situlah Merry berjuang untuk mendapatkan penghasilan. Agar Alva percaya dan mau menjadi penjamin Merry. Dari ketidak percayaan Alva, Merry membuktikan bahwa ia bisa di percaya Merry mencoba melamar pekerjaan part time yang berada tidak jauh dari sekitar kampus dari semua tempat-tempat usaha Merry satu persatu ia masuki untuk menanyakan kerjaan part time untuk mendapatkan penghasilan. Namun tak satupun dari mereka yang mau menerima Merry bekerja di tempat-tempet itu karena Merry tidak memiliki izin boleh bekerja dari pihak kampus dan orang tua. Merry yang tetap gigih walaupun banyak menerima penolakan sana-sini, akhirnya Merry menemukan pekerjaan dengan gaji yang sedikit yaitu menjadi volunteer salah satu organisasi kepedulian kemanusiaan. Karna kegigihan Merry akhirnya Alva mau menolongnya untuk menjadi penjamin hutangnya.

Merry pun berpikir bahwa dia harus kuliah dengan benar dan sukses demi untuk tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya karena dia ingin membahagiakan dan membanggakan mereka. Maka Merry pun kuliah dan berpikir keras untuk mendapatkan pekerjaan dan melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur, bisnis online, bekerja di restoran dan bermain saham dengan resiko tinggi. Bahkan pernah suatu ketika Merry menjadi korban penipuan berkedok Multi Level Marketing. Semua uangnya habis karena sudah terlanjur investasi diperusahaan abal-abal tersebut. Merry yang pantang menyerah walaupun sudah jatuh bangun memperjuangkan kuliahnya.saat kejadian itu Alva mengenalkan Merry berbisnis melalui saham yang bisa di pantau melalui layar handphone dan ternyata Merry sukses bermain saham, tapi kesuksesan merry tidak bertahan lama dan akhirnya Merry jatuh kembali. Merry yang pantang menyerah mencoba melamar kerja sebagai konsultan asuransi di sebuah perusahaan asuransi jiwa dan dari sini lah Merry mendapatkan satu juta dollar pertamanya yang ia dapatkan dari seorang ibu paruh baya yang ia sudah kenal untuk joint dalam asuransi ini. Karena kegigihan inilah yang membuat Alva jatuh cinta kepada Merry. Namun dilemanya, Irene sahabat Merry yang terlebih dulu mengenal Alva, juga menyukai cowok tampan tersebut. Disini terjadilah cinta segitiga. Pernah suatu ketika, Irene mengetahui Alva sedang berpelukan dengan Merry. Dan membuat Irene marah dan jealous sampai-sampai mengusir Merry dari kamar asrama tempat mereka tinggal berdua.

Kisah cinta Merry dan Alva yang sungguh dramatis karena melewati beberapa konflik. Akhirnya menjadikan mereka satu sebagai sepasang kekasih. Ada suatu kutipan difilm ini, ketika Alva menyatakan perasaanya kepada Merry dengan memberinya buku berjudul (s.h.m.i.l.y) yang artinya ‘See How Much I love you’. Banyak kata-kata yang memotivasi dalam film ini. Salah satu yang paling saya suka ialah “sukses itu bukan sekedar memiliki uang banyak, Tapi sukses itu ketika kita bisa membuat orang memiliki harapan” 


B.       Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata Move yang artinya “bergerak”. Definisi motivasi masih sering diperdebatkan. Di antaranya berbunyi : “Motivasi adalah sesuatu yang bergerak atau mendorong seseorang atau kelompok orang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu”.Salah satu unsur dari motivasi adalah motif (=motive, alasan atau sesuatu yang memotivasi). Motivasi dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok eksternal dan internal.
Pengertian Motivasi (dalam Effendi, 2013)  menurut para ahli:

Menurut Uno (2007) motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya :
a)      Hasrat dan minat,
b)      Dorongan dan kebutuhan,
c)      Harapan dan cita-cita,
d)      Penghargaan dan penghormatan

Menurut Weiner yang dikutip Elliot et al. (2000) motivasi di definisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencaai tujuan tertentu. Dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

Menurut Makmun ( dalam )Motivas menjadi sesuatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak kea rah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari

C.       Teori Motivasi
 Berdasarkan bebrapa pendekatan mengenai motivasi, Stansburg (dalam Munandar, 2001)mengklasifikasikan motivasi ke dalam teori-teori isi motivasi dan proses motivasi.
1.      Teori isi motivasi
Teori-teori isi motivasi berfokus pada faktor-faktor atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk menimbulkan semangat, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilaku.

2.      Teori motivasi kebutuhan (Abraham A. Maslow)
Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hierarki yang terdiri atas dua kwlompok, yaitu defisiensi dan kelompok pengembangan. Kelompok defisiesi secara hierarki adalah fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan penerimaan, serta kebutuhan akan harga diri. Kelompok pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri (ahmadi dan Supriyono, 1991), Mangkunegara (2005), menjabarkan hierarki Maslow sebagai berikut :
a)      Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur biologis. Kebutuhan ini berupa : kebutuhan makan, minum, bernapas, seksual dan sebagainya. Kebutuhan ini meru;akan kebutuhan yang paling mendasar.
b)   Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan.
c)    Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, yaitu untuk diterima dalam kelompok, berafisiasi, berinteraksi, mencintai dan dicintai.
d)   Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai.
e)    Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan (aktif) dan potensi, serta berpendapat dengan mengemukakan penilaian dan kritika terhadap sesuatu.



3.      Teori ERD ( Alder’s ERG Theory)
Teori ERG ( existence, relatedness and growht ), dikembangakan oleh Clayton Alderfer. Menurut teori ini komponen existence adalah mempertahankan keb utuhan dasar dan pokok mausia. Mempertahankan eksistensi merupakan kebutuhan dasar masuia untuk menjadi terhormat. Hampir sama dengan teori Maslow, kebutuhan fisiologis juga terdapat kebutuhan akan keamann yang merupakan existence. Relatedness tercermin dari sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin berafiliasi, dihargai, dan diterima oleh lingkungan sosial. Growth lebih menekankan kepada keinginan seseorang untuk tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan kemamouan, serta mengaktualisasikan diri (Siagan,2004).

4.      Teori Motivasi Dua Faktor (Frederick Herzbeg’s Two Factors Theory)
Herzberg, seseorang psikolo yang berusaha mengembangkan kebenaran teorinya, melaukan penelitian kepada sejumlah pekerja untuk menemukan jawaban dari : “Apa yang sebenarnya  diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” timbulnya keinginan Herzberg untuk meneliti adalah karena adanya keyakinan bahwa terdapat pekerjaannya akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalannya (Siagian, 2004).
Dalam teori motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan atau ketidakpuasan kerja dari faktor melatarbelakanginnya. Pertama fgaktor pemeliharaan (maintenance factors) yang juga disebut dissatisffiers, hyiene, factors, job context dan extrinsic factors. Faktor pemeliharaan meliputi administrasi  dan kebijakan perusahaan, hubungan dengan subordinat, kualitas pengawasan, upah, kondisi kerja dan status. Faktor lainnya adalah faktor pemotivasi (motivation Factors) yang disebut pula sastisfier, motivators, job content atau interinsic factors yang meliputi dorong perprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang dan bertanggung jawab ( Mangkunegara, 2005).



D.           Analisis Film

Tugas kali ini yaitu menganalisis sebuah film yang mengandung unsur motivasi. Kami pun khususnya kelompok 5  telah berdiskusi untuk mengambil sebuah film yang benar-benar mengandung unsur-unsur motivasi di dalamnya. Film yang benar-benar nyata terjadi pada seorang warga Negara Indonesia ketika berada di Negara luar yaitu Singapura. Kami mengkaitakn film ini dengan teori Kebutuhan Hirarki menurut Maslow diantaranya 
Berikut analisis film menurut Kelompok kami :

a)      Kebutuhan fisiologis dalam film ini ialah “ kebutuhan akan rumah, makanan, temat tinggal dan lain sebagainya didalam film “Merry Riana” ini terdapat kebutuhan fisiologisnya yaitu “ :
ketika seorang Merry tinggal di Singapure seorang diri, di situ Ia bingung, mau tinggal dengan siapa, makan dengan cara apa, sedangkan uang yang orang tua nya kasih ke Dia cuman pas-pasan, dia tidak menyerah sedikitpun. Dia pun semangat mencari orang yang bisa Ia kenal di Sosmed dan sangat terkejut dia menemukan teman lamanya, Irene namanya. Menurut nya Irene adalah wanita yang baik. Kemudian Merry bertemu dengan Irene dan Merry sangat bersyukur Irene mau membantu nya untuk sementara waktu tinggal bersama Irene”


b)      Kebutuhan rasa aman, dimana dalam kebutuhan ini individu  melindungi diri dari ancaman fisik. Analisis kami dalam film Merry Riana adalah :
Merry yang dengan terpaksa pindah ke Siangpura dengan seorang diri, karena keluarga nya tidak bisa menemani. Pada saat itu juga suasana di Indonesia sedang terjadi kisruh, akhirnya dengan terpaksa ayah nya Merry merelakan anak nya pergi ke Singapura. Dengan ini Merry terbebas dari ancaman fisik pada saat berada di Indonesia dengan ia berada di Singapura walaupun keadaan nya di Negara asing itu seorang diri.
c)      Kebutuhan Sosial, dimana dalam kebutuhan ini individu memberi dan menerima persahabatan, cinta kasih, dan lain sebagainya. Misalnya seorang teman atau kekasih. Analisis kami yaitu “
“sosok Merry yang selalu bersemangat mengejar cita-cita nyay yaitu Ia bertekad ketika dia pulang ke Indonesia bisa menjadi Pengusaha yang sukses, Merry pun bersemangat tanpa mengeluh mencari sosok sahabat yang bisa membantu dia, selama berada di Singapura, sosok sahabat itu bernama Irene. Irene sangat baik terhadap Merry, membantu Merry mencari Penjamin, bersedia tinggal dengan Merry, merayakan Ulang tahun Merry disinilah bentuk kebutuhan sosial dengan teman, sedangkan kalau dengan Kekasih “ Merry yang awalnya sangat membutuhkan bantuan pinjaman, akhirnya menemukan sosok laki-laki yang bernama Alva, Alva yang membantu Merry, awalnya tidak percaya dengan Merry tapi berkat kegigihan Merry bekerja dan membuktikan kepada Alva , akhirnya Alva mau meminjamkan uang nya demi kelulusan Merry masuk di Universitas di Singapura itu. Banyak cobaan yang dialami Merry bersama Alva, sampai mengalami lost kontak, dan akhirnya mereka bersatu menjadi sepasang kekasih”
d)      Kebutuhan Harga diri, dimana mencakup internal dan eksternal. Analisis kami dalam film ini adalah
“ Merry yang selalu yakin dan optimis dia bisa menjalani kehidupannya di Singapura sendirian tanpa keluarga nya. Berusaha seorang diri, tanpa mengenal lelah. Karena Merry tidak mau membuat susah orangtuanya. Dengan kegigihannya bekerja Merry pun bisa sukses.
e)      Kebutuhan aktualisasi diri, dimana kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk menjadi kreatif, merealisasikan potensi nya secara penuh dan lain sebaginya. Berikut analisis kelompok kami :
Merry berbisnis melalui saham yang bisa di pantau melalui layar handphone dan ternyata Merry sukses bermain saham, tapi kesuksesan merry tidak bertahan lama dan akhirnya Merry jatuh kembali. Merry yang pantang menyerah dengan ide-ide dan jiwa kreatifnya Merry mencoba melamar kerja sebagai konsultan asuransi di sebuah perusahaan asuransi jiwa dan dari sini lah Merry mendapatkan satu juta dollar pertamanya yang ia dapatkan dari seorang ibu paruh baya yang ia sudah kenal untuk joint dalam asuransi ini. Dengan kegigihan, semangat nya Merry akhirnya Merry bisa mendapat kesuksesannya berada di Singapura seorang diri.




PENUTUP

Motivasi adalah dorongan untuk menjadi lebih baik lagi, menjadikan kita bersemangat, membuat perubahan dan lain-lain. Banyak motivasi yang dapat diambil oleh film ini, diantaranya, seberapa uang yang kita dapat dengan bekerja, syukuri semua itu. Kita bisa sukses dengan kita menanamkan jiwa semangat dan gigi dalam bekerja.
Intinya kata motivasi dalam film ini yaitu “ sukses itu bukan sekedar memiliki uang banyak, tetapi sukses itu ketika kita bisa membuat orang lain memiliki harapan”



DAFTAR PUSTAKA
Effendi, N. E., (2013), Pendidikan dalam keperawatan. Salemba Medika : Jakarta
Munandar, A. S., (2001), Psikologi industry dan organisasi. Universitas Indonesia : Jakarta






 

Analisis film: Kepemimpinan

Kelompok 5 ( Semangka )
Amylia Arifin ( 10513806 )
Dicky Noviandi R ( 12513423 )
Hendra Setiawan ( 14513020 )
Ikhasan Zakaria ( 14513257 )
Widya Djaati ( 19513267 )

Latar Belakang
Crow Zero adalah film yang merebutkan kekuasaan, dimana perebutan kekuasaan itu berada dalam lingkungan SMA yang sampai pada masa perkuliahan pun masih berlanjut perebutan kekuasaan tersebut yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang bernama Genzi. DI film tersebut Genji dikenal dengan sosok Pemimpin otokratik dan Partisipantif.

Review Film
Untuk tugas Psikologi Manajemen minggu ini, kami ditugaskan menganalisis film yang berkaitan dengan Kepemimpinan, kelompok kami khususnya kelompok Semangka sepakat menganalisis film yang berjudul “Crows Zero” berikut Review ringkas Filmnya :
Crow Zero adalah film adalah film yang menceritakan perebutan kekuasaan oleh siswa SMA Suzuran. Di sekolah SMA ini dikenal dengan sekolah para berandalan yang kesehariannya suka berkelahi. Dilihat dari fisik bangunan pun nuansa yang ada disekitar sekolah itu sangat terlihat nuansa pertarungan yang sangat terasa. Mengingat hal yang demikian, maka terdapat banyak kelompok siswa berandalan yang terpecah-pecah didalam sekolah tersebut.
Film ini dimulai dengan Siswa Baru yang bernama Takiya Genji ( Oguri Shun), anak seorang Bos Yakuza. Suzuran All-Boys High School sebagai senior ditransfer dengan tujuan menaklukkan kekuasaan tersebut. Selama Yakuza kuliah orientasi mahasiswa baru, pada saat itu Yakuza tiba di sekolah mencari Tamao Serizawa dengan tujuan untuk membalas cedera atau membalas dendam yang pernah dilakukan Genji kepada nya waktu dulu. Untuk menunjukkan kemampuannya. Pada saat itu Genji melakukan perkelahian dan mengalahkan Yakuza. Salah satu dari Yakuza, yaitu Ken Katagiri sangat terkesan dengan keterampilan Genji. Sementara itu, muncullah teman Genji, Tamao yang berada di situ kemudian menyapa sahabatnya Tokio, yang pada waktu itu dibuang dari rumah sakit, Dokter dirumah sakit itu mengklaim bahwa Tokio dalam keadaan sehat dan diperbolehkan pulang. Tamao pada saat itu, diam-diam menolak klaim Tokio dan mengambil sepedanya untuk memastikan ia tidak akan dirugikan, karena Tamo merasa sedikit terhina karena Tokio akan berbohong kepadanya. Kemudian Drive Tamao kembali ke sekolah dengan tuuan saat itu untuk menyaksikan sosok Genji brutal pada saat itu sedang menghabisi preman yang bernama yakuza.
Pada Malam itu, Genji bertemu Ruka di sebuah klub malam, di mana ia bernyanyi sebagai penyanyi R & B. Genji pun kemudian menyatakan bahwa ambisinya untuk menaklukkan dan mengalahkan Suzuran dikataan kepada ayahnya, yang pada saat gagal dalam melaksanakan tugas. Keluarga Genji setuju, jika Genji mengalahkan Suzuran, karena jika itu terjadi, Genji dapat mewarisi ayahnya yaitu keluarga Yakuza. Keesokan harinya, Genji bertemu Serizawa dan Tokio, yang merupakan teman masa kecil Genji. Pada keesokan harinya, Genji sedang melakukan perkelahian, Tokio berhasil menghentikan perkelahian potensial Genji untuk mencatat Rindaman sebelum mendekati Serizawa. Rindaman, adalah sosok yang fisiknya sangat keras dan sering dikatakan raksasa dan para tokoh legendaris di sekolah nya pun mengabaikan Genji dan mengatakan Genji Lemah, yang sebaliknya menemukan Ken Katagiri. Ken mampu mengangkis serangan Genji untuk mendapatkan geng, tapi Genji dapat menyerang dan mengenai fisiknya Ken dengan satu pukulan yang sangat keras kemudian, Genji pergi ke sebuah bar yang tenang untuk ngobrol tentang Suzuran dengan sahabatnya.
Ken Genji mengatakan bahwa ia berada di Suzuran juga, dan datang dekat dengan penguasa itu, tapi gagal dan akhirnya menjadi putus sebuah. Ia mengusulkan mengajar Genji tentang kepemimpinan dan mempengaruhi orang lain untuk bergabung dengan tentaranya, dalam rangka untuk memperbaiki kekurangan Genji strategi dalam ambisinya. Genji berikut saran Ken bahwa dia menulis dalam buku catatan kecil dan berhasil dengan mudah menaklukkan kelas Chuta Tamura’s, mengakui dia ke pasukannya. Brothers Mikami Kelas B bergabung dengan tentara Serizawa, yang kemudian pendekatan pemimpin Kelas C, TAKASI Makise, yang menjaga posisi netral, mengklaim bahwa bahkan Serizawa mengalahkan dia dalam berkelahi, orang-orangnya tidak akan mengikuti pemimpin musuh.
Genji memutuskan untuk memperoleh Makise dengan memanfaatkan kelemahan untuk seks. Ken mengatur tanggal kelompok, namun karena kecanggungan jelas Makise di sekitar perempuan, tanggal jepit sedih. Makise bergabung Genji tetap, hanya berdasarkan persahabatan terbentuk pada hari itu. Sementara itu, sebuah geng yang dikenal sebagai Trio Freshmen, telah berhasil mengendalikan tingkat kelas mereka. Mereka segera diprovokasi oleh Izaki, senior terkenal dan menghitung. Izaki mengusulkan bergabung Genji, namun penyergapan dia bukan, untuk menguji kekuatannya. Genji perkelahian gagah berani, dan Izaki terkesan, meskipun secara menyeluruh mengalahkan Genji. Dia bergabung dengan pasukan Genji, Genji Perfect membentuk Seiha Angkatan Darat.
Serizawa adalah khawatir dengan kenaikan yang cepat dari Genji, tetapi memilih untuk tidak mengambil tindakan. Seorang anggota pasukannya, Tokaji mengambil tindakan rahasia melawan ancaman yang dirasakan oleh ambushing Izaki dan menggantung dia dari tali, berdarah. Hal ini menimbulkan Genji, tidak terpakai untuk merawat sesama manusia dan menyatakan bahwa, “Ini benar-benar sakit.” Makise berhenti padanya dari membuat serangan ruam pada Serizawa, pasukan mereka masih terlalu kecil untuk terus melawan utama. Kemudian, Serizawa dan Tokio Genji bertemu di pub, tapi Tokio menderita kejang dan dilarikan ke rumah sakit, di mana dia mengetahui bahwa dia memiliki aneurisma otak besar, dan bahwa operasi diperlukan memiliki tingkat keberhasilan 30%. Tokio memilih untuk melanjutkan operasi, yakin akan kelangsungan hidupnya.
Marah oleh provokasi, Genji serangan kelas Serizawa bahkan sebagai Makise mencoba untuk menghentikannya. Chuta juga disergap oleh Tokaji, dan sebagai Genji mencoba untuk meninggalkan untuk menyerang Serizawa, Makise akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Angkatan Darat GPS, menyatakan bahwa ia tidak bisa mengikuti pemimpin tanpa kontrol. Ken mencoba untuk mendorong Genji, dan belajar bahwa ayah Genji adalah Hideo Takiya, mantan rekan Ken.
Tokaji diam-diam mencoba untuk mengatur kesepakatan dengan Hideto Bandou, tahun kedua dan pemimpin sebuah geng bikers, The Front Persenjataan, untuk menculik Ruka untuk lebih memprovokasi Genji dan membuang dia pergi fokus. Sementara itu, Genji tantangan Makise untuk melawan, dengan kondisi bahwa jika Genji menang, Makise bergabung dengan dia lagi. Makise mengampuni Genji dengan akrab mereka, “Ambil semua,” isyarat kedua bersama pada malam hari mereka menjadi teman. Genji menahan air mata syukur dan main-main flips off Makise, obligasi tersebut disegel lagi. bos Ken, Joji Yazaki meminta Ken untuk membunuh Genji, mengabaikan fakta bahwa pembunuhan pewaris untuk sebuah keluarga Yakuza akan memerlukan perang habis-habisan. Izaki kembali dari rumah sakit dan diberi kembali sambutan canggung namun hangat oleh Tentara GPS.
Ruka diculik oleh pria memakai jaket Front Persenjataan. Ken pendekatan Hideo Takiya, memberitahukan rencana Yazaki untuk membunuh dia. Ken memutuskan bahwa ia tidak akan melakukan seperti dia bertanya, dan menderita hukuman Yakuza untuk ketidaktaatan – kematian. Ruka panggilan Genji, mengatakan kepadanya bahwa dia diculik dan penculiknya mengenakan jaket dengan tengkorak di punggung. Menyadari bahwa mereka adalah Front Persenjataan, GPS Tentara mengumpulkan dan membuat kemajuan mereka ke Gudang Narai, Markas Front.terjadi kemudian melawan, dan Bandou terkesan oleh kekuatan Genji ‘. Dia menyebut mengakhiri berjuang untuk bertanya mengapa Genji telah memilih untuk menentang Front dari Persenjataan. Setelah menyatakan Genji bahwa Ruka diculik oleh orang-orang memakai jaket bantalan tengkorak Bandou menyatakan bahwa ia telah disegel tengkorak dan bahwa tidak ada anak buahnya menanggung tengkorak di punggung mereka. Dia kemudian menceritakan Genji yang Tokaji mungkin berada di balik seluruh lelucon dan memberitahukan kepadanya di mana ia bisa menemukannya. Mencari Ruka ada, Ayman akhirnya bengkok untuk perang melawan Serizawa. Serizawa, yang tidak menyadari tindakan Tokaji’s, perkelahian dia dan setuju untuk usulan Genji ‘untuk pertempuran habis-habisan di halaman sekolah. Mereka memutuskan untuk melawan jam 5 sore, pada saat yang sama ketika Tokio akan memasuki operasi, gagasan bahwa Serizawa akan berjuang bersama Tokio. Ini berbagi dua tatapan dingin ke bawah dan pergi. Keesokan harinya, kedua pasukan bertemu di hujan basah tanah sekolah, pasukan Serizawa ‘memiliki 100 kuat, GPS, 70. Dua tentara berteriak pertempuran mereka menangis dan mengisi satu sama lain.
Sebagai pertempuran memasuki ayunan penuh, Trio Freshmen komentar pada keseimbangan pertempuran itu. Pertempuran akan beralih mendukung Serizawa, meskipun tentara GPS perkelahian kuat. Front dari Persenjataan bergabung di tengah-tengah pertempuran di sisi GPS ‘, malam kemungkinan. Menjelang akhir, hanya Serizawa dan Genji tetap berdiri, dan melawan. Sementara itu, bos Ken membawanya ke dermaga yang akan dieksekusi karena ketidaktaatannya. Dia memberikan Ken mantelnya, menyatakan bahwa Ken selalu ingin memakainya (bercita-cita untuk menjadi pemimpin Yakuza). Dia kemudian tunas Ken, yang berteriak kepada Genji sebelum tenggelam.
Pertempuran menyeret ke dalam malam sebagai Genji dan Serizawa terus menggedor satu sama lain, baik rusak berat dan kelelahan. Genji keuntungan di atas angin dan menang melawan Serizawa, yang menerima panggilan memberitahukan bahwa operasi Tokio adalah sebuah keberhasilan. Ken bangun di laut tiba-tiba dan berenang ke permukaan, menyadari bahwa dia mengenakan mantel itu antipeluru. Setelah dikalahkan Serizawa, Genji akhirnya bertemu Rindaman, menyatakan bahwa ia harus dikalahkan jika Genji harus berjudul raja Suzuran. Rindaman menjawab bahwa Suzuran tidak pernah bisa ditaklukkan, karena selalu ada seseorang yang tersisa untuk mengalahkan. Film berakhir sebagai serangan Genji Rindaman.

Kaitan Film dengan Teori Kepemimpinan
Film Crows Zero ini berkaitan dengan teori kepemimpinan “Teory of leadership pattern chance” dari Tannembaum & Schmidt:
Seseorang dapat melakoni gaya kepemimpinan dalam suatu horizont mulai dari sangat otokratik hingga partisipatif  (dalam Khasali, 2007)
Otokratik, kepemimpinan yang lebih otoriter, bisa melakukan banyak hal sendirian dan membiarkan karyawan/bawahan berada dalam kegelapan dam menginformasikan bawahan.
Partisipatif, gaya kepemimpinan ini  eksekutif melibatkan bawahan-bawahannya dalam berbagai hal, yaitu pengumpulan data, mendiagnosis masalah, mencapai persetujuan dan sebagainya
.
Di film ini, Genji menjadi sosok pemimpin yang otokratik, karena dia sering melakukan tindakan sendirian (tanpa melibatkan bawahannya), contohnya saat Genji menyerang markas Izaki, dia melawan pengikut Izaki dengan tujuan untuk menjadikan Izaki sebagai pengikutnya. Namun, Genji gagal mewujudkan niatnya untuk menghancurkan kelompok Izaki, karena dia babak-belur oleh pengikut Izaki. Walaupun, pada akhirnya, Izaki mengakui ketangguhan dan keberanian Genji, dan menjadi pengikut Genji.
Di sisi lain, dia juga termasuk pemimpin yang partisipatif, contohnya pada saat teman wanita Genji diculik oleh komplotan geng motor, Genji melibatkan pengikutnya untuk menolong teman wanitanya. Awalnya, pengikut Genji tidak mau ikut membantu, karena mereka takut menghadapi geng motor besar yang memang ditakuti. Dengan tekad dan keberanian Genji, dia berhasil memotivasi pengikutnya untuk membantunya menyelamatkan teman wanitanya.

Penutup
Crow Zero adalah film adalah film yang menceritakan perebutan kekuasaan oleh siswa SMA Suzuran. Di sekolah SMA ini dikenal dengan sekolah para berandalan yang kesehariannya suka berkelahi. Dilihat dari fisik bangunan pun nuansa yang ada disekitar sekolah itu sangat terlihat nuansa pertarungan yang sangat terasa. Mengingat hal yang demikian, maka terdapat banyak kelompok siswa berandalan yang terpecah-pecah didalam sekolah tersebut.
 

Kepemimpinan

Kelompok 5 (Semangka)
1.      Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.      Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.      Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.      Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.      Widya Djaati                    ( 19513267 )



LATAR BELAKANG
          Kepemimpinan adalah proses individu mempengaruhi orang lain dimana individu memiliki kemauan dan kesiapan yang mendorong, mengerakkan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Robert Tanembaum(dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah mereka yang mengunakan wewenang formal untuk menorganisasikan, mengarahkan, mengontril para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

1.    Definisi kepemimpinan
Dibawah ini ada beberapa pengertian dari kepemimpinan, diantara nya :
kepemimpinan menurut Yuki (dalam Ismainar, 2015) adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan mampu membuat orang lain memberi  kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan suatu organisasi. Menurut Nawawi dan Handari, (2006) mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan atau kecerdasan yang mendorong sejumlah orang agar  berkerja sama dalam melaksanakan kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
Menurut Suyanto (dalam Ismainar, 2015) mendefinisikan kepemimpinan yaitu penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain. Berdsarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepempimpinan merupakan kemauan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengerakkan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan bersama. Kuncinya dalam membangun suatu tim yang kuat dan adaptif peran Leadership sangat menentukan efektifitas tim.
Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan (dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mnencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum (dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah mereka yang mengunakan wewenang formal untuk menorganisasikan, mengarahkan, mengontril para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Kepemimpinan (dalam Ismainar, 2015) adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi, perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memperbaiki kelompok dan budayanya.
Berdasarkan pengertian kepemimpinan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan ada proses seseorang dapat mempengaruhi orang lain, memotivasi,  dengan cara nya tersendiri, membuat orang lain nyaman atau tidak nyaman, dengan tujuan tertentu.
Kepemimpinan terbagi menjadi 4 tipe ( dalam Tangkilisan, 2015) :
1.      Kepemimpinan Direktif (directive leadership)
Yaitu bawahan tahu secara jelas apa yang diharapkan dari mereka dan perintah-perintah khusus apa yang diberikan oleh pemimpin. Disini tidak dikenal partisipasi bawahan, atau bersifat autokratis.
2.      Kepemimpinan Suportif (supportive leadership)
Yaitu pemimpin selalu bersedia menjelaskna, bertindak sebagai rekanan dan mudah didekati.
3.      Kepemimpinan Partisipatif (participative leadership)
Yaitu pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi berperan dalam pengambilan dan pembuatan keputusan.
4.      Kepemimpinan Berorientasi  Prestasi (achievement oriented leadership)
Yaitu pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan, dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.

2.    Teori Kepemimpinan Partisipant

Kepemimpinan partisipatif  (dalam, runtuwene 2014)  muncul dari beberapa teori kepemimpinan maupun dari berbagai studi dan penelitian tentang kepemimpinan. Di antaranya adalah teori Path-Goal atau jalan-tujuan. Teori ini menganalisa pengaruh atau dampak kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan, dan pelaksanaan kerja. Teori path-goal memasukkan empat tipe atau gayapokok perilaku pemimpin (Lunenburg & Ornstein, 1991: 143-144; Reksohadiprojo dan Handoko, 2001:289-290), yaitu kepemimpinan direktif, kepemimpinan suportif, kepemimpinan partisipatif, dan kepemimpinan orientasi-prestasi.
Menurut teori ini kepemimpinan partisipatif adalah pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan. Kebanyakan studi dalam organisasi menyimpulkan bahwa dalam tugas-tugas yang tidak rutin karyawan lebih puas di bawah pimpinan yang partisipatif daripada pemimpin yang non partisipatif. Kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha-usaha oleh seorang manajer untuk mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan yang jika tidak akan dibuat tersendiri oleh manajer tersebut (Yukl, 1998:132). Kepemimpinan ini mengandung aspek-aspek kekuasaan seperti bersama-sama menanggung kekuasaan, pemberian kekuasaan dan proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik. Sedangkan yang menyangkut aspek-aspek perilaku kepemimpinan seperti prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain untuk memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan dan pendelegasian kekuasaan.
a.      Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Salah satu model perilaku kepemimpinan adalah teori X dan Y ( dalam, Purwanto, 2006) yang dikemukakan oleh Dauglas Mcgregor. Teori X dan Y didasarkan pada berbagai asumsi tentang gaya karyawan/pegawai dan bagaimana memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari teori X dan Y adalah :
a)        Teori X
1)        Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
2)        Karyawan harus ingin selalu diarahkan
3)        Manajer harus selalu mengawasi kerja
b)        Teori X
1)        Karyawan suka bekerja
2)        Karyawan memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri
3)        Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja


b.        Teori system empat dari Rensis Likert
Rensis Likert, ( dalam Ruky, 2002) menggabungkan kategori gaya dan orientasi pada tugas dan orientasi pada kawyawan, menyusun sebuah model aktifitas manajemen empat tingkat :
a)      Manajer system 1
Dalam system 1 manajer atau pemimpin membuat keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan bawahan untuk melaksanakannya. Manajer juga menentukan secara kaku standard an metode pelaksanaannya.
Rensis Likert dan Stone  ( dalam, Nurdin 2007)  Mengembangkan Empat system tersebut terdiri dari:

1.      Sistem 1  otoritatif dan eksploitif
Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manajer.
2.      Sistem 2 otoritatif dan benevolent
Cirinya masih memberi perintah-perintah, tetapi bawahan masih mempunyai kebebasan tertentu untuk mengomentari perintah
3.      Sistem 3 konsultatif,
Cirinya menetapkan tujuan dan memberi perintah umum setelah dibahas bersama.
4.      Sistem 4 partisipatif,
Cirinya tujuan ditetapkan dan keputusan dibuat oleh kelompok (system ideal)

c.    Teory of leadership pattern chace dari Tannembaum & Schmidt
Seseorang dapat melakoni gaya kepemimpinan dalam suatu horizont mulai dari sangat otokratik hingga partisipatif  (dalam Khasali, 2007)
a)      Otokratik, kepemimpinan yang lebih otoriter, bisa melakukan banyak hal sendirian dan membiarkan karyawan/bawahan berada dalam kegelapan dam menginformasikan bawahan.
b)      Partisipatif, gaya kepemimpinan ini  eksekutif melibatkan bawahan-bawahannya dalam berbagai hal, yaitu pengumpulan dara, mendiagnosis masalah, mencapai persetujuan dan sebagainya.

d.        Teori kepemimpinan dari konsep modern choice approach to participation yang memuat deciciom on tree for leadership dari Vroom & Yetto
Teorinya didasarkan bagaimana perilaku pembuatan keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas dan pembuatan  keputusan bawahan dan penerimaan bawahan terhadap keputusan atasan. ( dalam Sarwono, 2005) Ada tiga macam prosedur pembuatan keputusan adalah sebagai berikut
a)      Otokratik adalah pemimpin membuat keputusannya sendiri dan meminta anggota kelompoknya untuk menaati keputusan tersebut.
b)      Konsultasi : pemimpin berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota-anggotanya ( meminta masukkan atau pertimbanga) sebelum memuat keputusan
c)      Keputusan bersama : pemimpin dan anggota bersama-sama membuat keputusan.

e.         Teori kepemimpinan dari konsep contingency theory of leadership dari Fiedler
Teori kontingensi (contingency Theory) terbagi menjadi (dalam Soekarso & Putong, 2015) :
a)      Teori ini pendekatan analisanya berdasarkan pada hokum situasi (low of the situation), bahwa setiap situasi yang berbeda akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang berbeda pula.
b)      Teori ini menganggap bahwa setiap organisasi memiliki karakteristik situasi masing-masing dan menghadapi masalah yang berbeda, oleh karena itu setiap organisasi atau situasi yang berbeda harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan yang berbeda.
c)      Kepemimpinan yang efektif teori kotingensi adalah kepemimpinan yang memiliki dab memberdayakan berubah-ubah (changes leader): setiap yang berbeda, memperagakan gaya yang berbeda pula.

f.          Teori kepemimpinan dari konsep Puth Goal theory

Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan terhadap motivasi para pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai path-goal karena terfokus pada bagaimana pemimpim mempengaruhi persepsi dari pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).
Dasar dari path goal adalah teori motivasi ekspektansi. Teori awal dari path goal menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada bawahan dan membuat imbalan tersebut dalam satu kesatuan (contingent) dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan sepsifik. Jadi, dalam konsep ini pemimpin yang dianggap baik dalam menjalankan tugas, adalah pemimpin yang selalu memberikan rewad kepada bawahannya.


PENUTUP 
 Kepemimpinan adalah proses yang berada dalam suatu kelompok, organisasi, dimana seseorang mempunyai hak mempengaruhi orang lain, memotivasi orang lain dengan cara dan strategi masing-masing dengan tujuan tertentu dan untuk menjalankan kepetingan bersama.

DAFTAR PUSTAKA
Ismainar, Hetty (2015).,Manajemen unit kerja. Deepublish : Sleman
Khasali, Renald (2007)., Change! Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Lastiko, Runtuwene ( 2014) Kepemimpinan dan pengambilam keputusan partisipatif
Nurdin, Didin (2007)., Ilmu dan aplikasi Pendidikan bagian 2 ilmu pendidikan praktis. Imperial Bhakti Utama : Jakarta
Purwanto, Djoko (2006)., Komunikasi bisnis edisi ke 3 Penerbit  Erlangga : Jakarta
Ruky, Ahmad S (2002)., Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar MM atau MBA. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Sutanto, E.,M (2000) Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya
Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas Sidoarjo.Vol 2 No 2. 2015 http://repository.petra.ac.id/15487/1/MAN00020203.pdf diakses 2015
Sarwono, sarlito W (2005).Psikologi sosial. Balai Pustaka : Jakarta
Soekarso & Putong, Iskandar (2005).,Kepemimpinan. Gramedia : Jakarta
Tangkilisan, H.N.S., (2005) Manajemen public. Grasindo : Jakarta